Sabtu, 09 Mei 2020

FILOSOFI PION

Bentuk ku memang paling kecil, 
Langkah ku pun hanya selangkah,
namun langkah ku selalu maju.
Aku tidak ditakdirkan untuk mundur,

Sangatlah stimewa jika kita memahami tentang sebuah pion. Pion menjadi bidak yang hanya punya langkah maju. Alangkah hebatnya diri kita jika kita bisa seberani pion, ketika diri kita adalah orang yang di anggap kecil. Akan tetapi diri kita tetap mau maju, tidak takut untuk melangkah. Tetap mau berjalan walaupun bukanlah sosok yang paling diistimewakan dibanding yang lain. Tetap mau memandang ke depan bahwa diri kita juga mempunyai manfaat untuk orang lain semampu diri kita.

"Walaupun tidak pernah melangkah banyak, namun dia selangkah demi selangkah maju."


Pion memang satu-satunya bidak dalam permainan catur yang tidak mempunyai langkah banyak. Ia hanya bisa maju selangkah demi selangkah. Langkahnya pun hanya lurus, hanya bisa berbelok arah saat ia bisa menyerang "memakan" lawannya. Sekalipun hanya bisa melangkah satu langkah demi satu langkah, namun biasanya ia yang paling awal dimainkan. Pelajarannya bagi diri kita adalah bahwa mungkin saja diri kita tidak sehebat orang lain. Tidak bisa melangkah dengan banyak langkah, tidak mempunyai banyak kekuatan dan kemampuan seperti orang lain. Namun hal itu bukan menjadi masalah buat diri kita. Terpenting diri kita mau melangkah, selangkah demi selangkah, sedikit demi sedikit untuk mengusahakan apa yang kita inginkan. Kita memang harus semangat untuk menjalani hidup kita sendiri. Seperti apapun kemampuan yang kita miliki, maka kita harus mensyukurinya. Kita harus bahagia dengan hidup kita.

"Sering berkorban demi bidak lain, demi kemenangan bersama."

Pion sering menjadi bidak yang sering dikorbankan dalam permainan catur. Mungkin saja karena memang jumlahnya yang banyak. Serta hanya dianggap sebagai pion biasa yang tidak begitu berarti. Pelajaran bagi kita adalah bukanlah tentang nasib si pion yang sering dikorbankan. Namun tentang pengorbanannya demi kemenangan orang lain. Pengorbanan yang bisa ia berikan untuk kebahagiaan untuk orang lain. Dalam permainan memang jika pion itu berkorban maka dia sudah tidak bisa ikut lagi dalam permainan. Dalam hidup ini tentu bukan seperti itu yang dimaksudkan. Pengorbanan diri kita bukan tentang mengakhiri hidup kita untuk kebahagiaan orang lain. Namun tentang bagaimana kita bisa hidup untuk bisa melakukan sesuatu kepada orang lain. Meski harus melakukan sesuatu yang disebut kerelaan ataupun pengorbanan.

"Hingga akhirnya ia sampai di akhir kolom baris sang lawan, ia pun bisa menjadi bidak yang ia inginkan.

“Menjadi sebuah pelajaran bahwa walaupun diri kita kecil, mungkin saja diremehkan orang lain. Namun kita terus maju, selangkah demi selangkah untuk menggapai harapan kita. Seolah tidak ada kata takut, atau menyerah dalam kehidupan kita.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar